Minggu, 03 Maret 2013

manusia sbg mahluk individu dan sosial

MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK BUDAYA
SERTA MANUSIA SEBAGAI INDIVIDU DAN MAKHLUK SOSIAL
A. Pengertian Manusia dan Budaya
Secara bahasa manusia berasal dari kata “manu” (Sanskerta), “mens” (Latin), yang berarti berpikir berakal budi atau makhluk yang berakal budi. Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok (genus) atau seorang individu.
Dalam hubungannya dengan lingkungan, manusia merupakan suatu organisme hidup (living organisme). Terbentuknya pribadi  seseorang dipengaruhi oleh lingkungan bahkan secara ekstrim   dapat dikatakan, setiap orang berasal dari satu lingkungan, baik lingkungan vertical (genetika, tradisi), horizontal (geografik, fisik, sosial), maupun kesejarahan. Oleh karena itu lingkungan mempunyai pengaruh besar terhadap manusia itu sendiri.
Kata budaya merupakan bentuk majemuk kata budi-daya yang berarti cipta, karsa, dan rasa. Sebenarnya kata budaya hanya dipakai sebagai singkatan kata kebudayaan, yang berasal dari Bahasa Sangsekerta budhayah yaitu bentuk jamak dari budhi yang berarti budi atau akal. Budaya atau kebudayaan dalam Bahasa Belanda di istilahkan dengan kata culturur. Dalam bahasa Inggris culture. Sedangkan dalam bahasa Latin dari kata colera. Colera berarti mengolah, mengerjakan, menyuburkan, dan mengembangkan tanah (bertani). Kemudian pengertian ini berkembang dalam arti culture, yaitu sebagai segala daya dan aktivitas manusia untuk mengolah dan mengubah alam.
Definisi budaya dalam pandangan Ahli-ahli antropologi merumuskan definsi budaya sebagai berikut:
1.      Linton: 1940, mengartikan budaya dengan: Keseluruhan dari pengetahuan, sikap dan pola perilaku yang merupakan kebiasaan yang dimiliki dan diwariskan oleh anggota suatu masyarakat tertentu.
2.      Kluckhohn dan Kelly: 1945 berpendapat bahwa budaya adalah: Semua rancangan hidup yang tercipta secara historis, baik yang eksplisit maupun implisit, rasional, irasional, yang ada pada suatu waktu, sebagai pedoman yang potensial untuk perilaku manusia.
Berdasarkan definisi para ahli tersebut dapat dinyatakan bahwa unsur belajar merupakan hal terpenting dalam tindakan manusia yang berkebudayaan. Hanya sedikit tindakan manusia dalam rangka kehidupan bermasyarakat yang tak perlu dibiasakan dengan belajar.
Selain itu terdapat tiga wujud kebudayaan yaitu :
1. wujud pikiran, gagasan, ide-ide, norma-norma, peraturan,dan sebagainya. Wujud pertama dari kebudayaan ini bersifat abstrak, berada dalam pikiran masing-masing anggota masyarakat di tempat kebudayaan itu hidup.
2. aktifitas kelakuan berpola manusia dalam masyarakat. Sistem sosial terdiri atas aktifitas-aktifitas manusia yang saling berinteraksi, berhubungan serta bergaul satu dengan yang lain setiap saat dan selalu mengikuti pola-pola tertentu berdasarkan adat kelakuan. Sistem sosial ini bersifat nyata atau konkret.
3. Wujud fisik, merupakan seluruh total hasil fisik dari aktifitas perbuatan dan karya manusia dalam masyarakat.
B.     Memanusiakan Manusia  Melalui Pemahaman Konsep-konsep Dasar Manusia
1. Keadilan
Berbagai pendapat tentang keadilan , diantaranya:
1)      Aristoteles : keadilan adalah suatu kelayakan dalam tindakan manusia.
 Kelayakan disini adalah sebagai titik tengah antara kedua ujung
 ekstrim, baik yang menyangkut dua orang atau dua benda.
2) Plato : keadilan merupakan kewajiban tertinggi dalam kehidupan negara yang baik. Sedangkan orang yang adil adalah orang yang mampu mengendalikan diri, perasaan dikendalikan oleh akal sehat.
3) Ensiklopedia Indonesia : adil adalah tidak berat sebelah atau tidak memihak salah satu pihak. Adil memberikan sesuatu kepada setiap orang sesuai dengan hak yang harus diperolehnya. Orang yang bersikap adil, kebalikan dari fasiq. Adil adalah sendi pokok dalam persoalan hukum.
2. Penderitaan
Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir atau batin. Yang tertmasuk penderitaan antara lain : keluh kesah, kesengsaraan, kelaparan, kekenyangan, kepanasan dan sebagainya. Dalam Al-quran kitab suci agama islam banyak surat atau ayat yang menguraikan penderitaan yang dialami manusia itu merupakan peringantan bagi manusia akan adanya penderitaan.
Tetapi umumnya manusia kurang memperhatikan peringatan tersebut sehingga manusia mengalami penderitaan, penderitaan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia, karena setiap orang akan atau pernah mengalami penderitaan. Dengan mempelajari berbagai kasus penderitaan manusia berarti telah mempelajari sikap, nilai, harga diri, ketamakan, kesombongan dan sebagainya yang mana semuanya dapat bermanfaat untuk memperdalam dan memperluas persepsi, tanggapan, wawasan dan penalaran bagi yang mempelajarinya.
Upaya preventif dalam penderitaan adalah dengan proses introspeksi dan berkpribadian psikologis yang sehat, dan selalu ingat kepada Sang Pencipta.
3. Kasih sayang
Dalam kamus Umum Bahasa Indonesia karangan W.J.S Purwodarminto, kasih sayang diartikan dengan perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan suka kepada seseorang. Ada berbagai bentuk kasih sayang, bentuk itu sesuai dengan kondisi penyayang dan yang disayangi. Kasih sayang dialami oleh setiap manusia, karena kasih sayang merupakan bagian hidup manusia. Sejak lahir anak telah mengenal kasih sayang, meskipun ada pula kelahiran anak yang tidak diharapkan, namun hal itu termasuk pengecualian.
Kasih sayang bila diakhiri dengan perkawinan, maka dalam rumah tangga keluarga muda itu bukan lagi bercinta-cintaan, tetapi sudah bersifat kasih mengasihi atau saling menumpahkan kasih sayang. Dalam kehidupan berumahtangga kasih sayang merupakan kunci kebahagiaan. Zaman sekarang ini banyak orang merasakan bahwa kebahagiaan adalah suatu keadaan abstrak yang sulit dicapai. Sebetulnya masih ada banyak jalan untuk menemukan kebahagiaan, atau setidaknya untuk mengurangi pukulan badai kehidupan. Memang seringkali manusia tidak dapat lolos dari kesulitan sosial ekonomi. Namun dengan membangun kasih sayang yang erat dalam keluarga, maka setidak-tidaknya kita mempunyai suatu tempat yang damai, teduh ditengah kemelutnya persoalan hidup.
Jadi memanusiakan manusia memberi keuntungan bagi diri sendiri maupun orang lain. Bagi diri sendiri akan menunjukkan harga diri dan nilai luhur pribadinya sebagai manusia. Sedangkan bagi orang lain akan memberikan rasa percaya, rasa hormat, kedamaian, dan kesejahteraan hidup.
C.    Problematika Kebudayaan
Beberapa Problematika Kebudayaan antara lain :
1.      Hambatan budaya yang berkaitan dengan pandangan hidup dan sistem kepercayaan.
Contohnya : Keterkaitan orang Jawa terhadap tanah yang mereka tempati secara turun-temurun diyakini sebagai pemberi berkah kehidupan. Mereka enggan meninggalkan kampung halamannya atau beralih pola hidup sebagai petani. Padahal hidup mereka umumnya miskin.
2.      Hambatan budaya yang berkaitan dengan perbedaan persepsi atau sudut pandang ini dapat terjadi antara masyarakat dan pelaksana pembangunan.
Contohnya : program Keluarga Berencana atau KB semua ditolak masyarakat, mereka beranggapan bahwa banyak anak banyak rezeki.
3.      Hambatan budaya yang berkaitan dengan factor psikologi atau kejiwaan.
Contohnya : Upaya untuk mentransmigrasikan penduduk dari daerah yang terkena bencana alam banyak mengalami kesulitan. Hal ini disebabkan karena adanya kekhawatiran penduduk bahwa di tempat yang baru hidup mereka akan lebih sengsara dibandingkan dengan hidup mereka di tempat yang lama.
4.      Masyarakat yang terasing dan kurang komunikasi dengan masyarakat luar.
Contohnya : Masyarakat  daerah-daerah terpencil yang kurang komunikasi dengan masyarakat luar, karena pengetahuannya terbatas, seolah-seolah tertutup untuk menerima program-program pembangunan.
5.      Sikap tradisionalisme yang berprasangka buruk terhadap hal-hal baru.
Contohnya : Sikap ini sangat mengagung-agungkan budaya tradisional sedemikian rupa, yang menganggap hal-hal baru itu akan merusak  tatanan hidup mereka yang sudah mereka miliki secara turun-temurun.
6.      Sikap Etnosentrisme
Sikap etnosentrisme adalah sikap yang mengagungkan budaya suku bangsanya sendiri dan menganggap rendah budaya suku bangsa lain. Sikap semacam ini akan mudah memicu timbulnya kasus-kasus pertentangan  suku, agama, ras, dan antargolongan.
Contohnya : Kebudayaan yang berkembang dalam suatu wilayah seperti Indonesia sebagai Negara kepulauan kepulauan yang terdiri dari beberapa suku bangsa dan budaya yang beraneka ragam. Masing-masing kebudayaan itu dianggap sebagai satu ciri khas daerah lokal. Yang terkadang justru menimbulkan sikap etnosentrisme pada anggota masyarakat dalam memandang kebudayaan orang lain. Sikap etnosentrisme dapat menimbulkan kecenderungan perpecahan dengan sikap kelakuan yang lebih tinggi terhadap budaya lain.
7.      Perkembangan IPTEK sebagai hasil dari kebudayaan, sering kali disalahgunakan oleh manusia.
Contohnya : Nuklir dan bom dibuat justru untuk menghancurkan manusia bukan untuk melestarikan suatu generasi, obat-obatan diciptakan untuk kesehatan tetapi dalam penggunaannya banyak disalahgunakan yang justru mengganggu kesehatan manusia.
D.    Hakikat Manusia sebagai Individu dan Makhluk Sosial   
a.      Manusia sebagai Individu
           Dalam bahasa Latin individu berasal dari kata individuum, artinya yang tak terbagi. Dalam bahasa inggris Individu berasal dari kata in dan divided. Kata in salah satunya mengandung pengertian tidak, sedangkan divided artinya terbagi.
Jadi individu artinya tidak terbagi, atau suatu kesatuan.
Manusia sebagai makhluk individu memiliki unsur jasmani dan rohani, unsur fisk dan psikis, unsur raga dan jiwa. Seseorang dikatakan sebagai manusia individu manakala unsur-unsur tersebut menyatu dalam dirinya. Jika unsur tersebut tidak menyatu lagi maka seseorang tidak disebut lagi sebagai individu. Dalam diri individu  ada unsur jasmani dan rohaninya.
Jadi pengertian manusia sebagai makhluk individu mengandung arti bahwa unsur yang ada dalam diri individu tidak terbagi, merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Jadi sebutan individu hanya tepat bagi manusia yang memiliki keutuhan jasmani dan rohaninya.
Setiap manusia memiliki keunikan atau ciri khas tersendiri, tidak ada manusia yang persis sama. Dari sekian banyak manusia, ternyata masing-masing memiliki keunikan tersendiri. Sekalipun orang itu terlahir secara kembar, mereka tidak ada yang memiliki ciri fisik dan psikis yang persis sama. Setiap anggota fisik manusia tidak ada yang persis sama, meskipun sama-sama terlahir sebagai manusia kembar.
Walaupun secara umum manusia itu memiliki perangkat fisik yang sama, tetapi kalau perhatian kita tujukan pada hal yang lebih detail, maka akan terdapat perbedaan-perbedaan. Perbedaan itu terletak pada ukuran, bentuk, sifat, dan lain-lainnya. Kita dapat membedakan seseorang dari lainnya berdasarkan fisik maupun psikis. Contohnya : dalam kumpulan atau kerumunan ribuan atau jutaan manusia, kita tetap mengenali seseorang yang sudah kita kenal karena mermiliki ciri fisik yang sudah kita kenal.
Ciri seorang individu tidak hanya mudah dikenali lewat ciri fisik atau biologisnya. Sifat, karakter, atau gaya dan selera orang juga berbeda-beda. Seorang individu adalah perpaduan antara faktor genotipe dan fenotipe. Faktor genotipe adalah faktor keturunan yang dibawa individu sejak lahir. Secara fisik seseorang memikliki kemiripan atau kesamaan ciri dari orang tuanya, kemiripan atau persamaan itu mungkin saja terjadi pada keseluruhan penampilan fisiknya, bias juga terjadi pada bagian-bagian tubuh tertentu saja. Kita bisa melihat secara fisik bagian tubuh dari kita yang memiliki kemiripan dengan orang tua kita. Ada bagian tubuh kita yang mirip ibu atau ayah, begitu pula mengenai sifat atau karakter kita ada yang mirip seperti ayah dan ibu.
Kalau seoarang individu memiliki ciri fisik dan karakter  atau sifat yang dibawa sejak lahir, ia juga memiliki ciri fisik dan karakter yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Faktor lingkungan ikut berperan dalam pembentukan karakteristik yang khas dari seseorang. Istilah lingkungan merujuk pada lingkungan fisik dan lingkungan sosial. Lingkungan fisik seperti kondisi alam sekitarnya, baik itu lingkungan buatan seperti tempat tinggal (rumah), dan lingkungan yang bukan buatan seperti kondisi alam geografis dan iklimnya.
Lingkungan sosial, merujuk pada lingkungan di mana seorang individu melakukan interaksi sosial. Kita melakukan interaksi sosial dengan anggota keluarga, teman, dan kelompok sosial lain yang lebih besar. Contohya : seseorang yang sehari-harinya bergaul dengan lingkungan temannya berada di pesantren, memiliki kebiasaan yang khas bagi kelompoknya.
Karakteristik yang khas dari seseorang ini sering disebut dengan kepribadian. Menurut Nursyid Sumaatmadja, kepribadian adalah keseluruhan perilaku individu yang merupakan hasil interaksi antara potensi-potensi biopsikofisikal (fisik dan psikis) yang terbawa sejak lahir dengan rangkaian situasi lingkungan, yang terungkap pada tindakan dan perbuatan serta reaksi mental psikologisnya, jika mendapat rangsangan dari lingkungannya.
b.      Manusia sebagai Makhluk Sosial
Selama manusia hidup ia tidak akan lepas dari pengaruh
masyarakat, di rumah, di sekolah, dan di lingkungan yang lebih
 besar manusia tidak terlepas dari pengruh orang lain. Oleh karena
itu manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, yaitu makhluk
yang di dalam hidupnya tidak bisa melepaskan diri dari pengaruh manusia lain.
Dalam konteks sosial disebut masyarakat, setiap orang akan mengenal oramg lain oleh karena itu perilaku manusia selalu terkait dengan orang lain. Perilaku manusia dipengaruhi orang lain, ia melakukan sesuatu dipengaruhi faktor dari luar dirinya, seperti tunduk pada aturan, tunduk pada norma masyarakat, dan keinginan mendapat respons positif dari orang lain (pujian).
Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, dikarena pada diri manusia ada motivasi untuk berhubungan (interaksi) dengan orang lain. Ada kebutuhan sosial (social need) untuk hidup berkelompok dengan orang lain. Manusia memiliki kebutuhan untuk mencari kawan. Kebutuhan untuk berteman dengan orang lain, sering kali didasari atas kesamaan ciri atau kepentingannya masing-masing. Misalnya, orang kaya cenderung berteman lagi dengan orang kaya. Dengan demikian, akan terbentuk kelompok-kelompok sosial dalam masyarakat yang didasari oleh kesamaan ciri atau kepentingan.
Manusia dikatakan juga sebagai makhluk sosial, karena manusia tidak akan bisa hidup sebagai manusia kalau tidak hidup di tengah-tengah manusia. Ketika bayi lahir, ia memerlukan pertolongan manusia lainnya. Bayi sama sekali tidak berdaya ketika ia lahir, ia tidak bisa mempertahankan hidupnya tanpa pertolongan orang lain. Berbeda dengan hewan, jerapah misalnya, ketika binatang ini lahir hanya dalam hitungan menit ia sudah bisa berdiri tegak dan berjalan mengikuti induknya. Kenapa Karena untuk mempertahankan hidupnya hewan dibekali dengan insting. Insting atau naluri adalah sesuatu yang dibawa sejak lahir, yang diperoleh bukan melalui proses belajar.
Tanpa bantuan manusia lainnya, manusia tidak mungkin bisa berjalan dengan tegak. Dengan bantuan orang lain, manusia bisa makan menggunakan tangan, bisa berkomunikasi atau bicara, dan bisa mengembangkan seluruh potensi kemanusiaannya.

manusia dan peradabannya

MANUSIA DAN PERADABAN


Beberapa arti Peradaban
-          Huntington mendevinisikan peradaban sebagai the highest social grouping of people and the broadest level of cultural identity people have short of that which disthinguish humans from other species.
-          Damono,2001 menyatakan adab berarti ahlak atau kesopanan dan kehalusan budi pekerti
-          Fairchild, 1980;41, menyatakan peradaban adalah perkembangan kebudayaan yang telah mencapai tingkat tertentu yang diperoleh manusia pendukungnya.
-          Kontjraningrat (1990:182) menyatakan peradaban untuk menyebut bagian dan unsur kebudayaanyang halus,maju dan indah seperti misalnya kesenian, ilmu pengetahuan, adat sopan santun pergaulan, kepandaian menulis, organisasi kenegaraan, kebudayaan yang menpunyai sistem teknologi dan masyarakat kota yang maju dan kompleks.
-          Ibnu Khaldun (1332-1406 M) melihat peradaban sebagai organisasi sosial manusia, kelanjutan dari pross tamaddun (semacam urbanisasi) lewat ashabiyah (group feeling)  merupakan keseluruhan dari kompleksitas produk kelompok pikiran manusia yang mengatasi negara, ras, suku, atau agama, yang membedakannya dari yang lain tetapi tidak monolitik dengan sendirinya. pendekatan terhadap peradaban bisa dilakuakn dengan mengguanakan organisasi sosial, kebudayaan, cara berkehidupan yang sudah maju, termasuk sistem IPTEK dan pemerintahannya.
Peradaban adalah kebudayaan yang ttelah mencapai tingkat tertentu pada suatu masyarakat, yang tercermin dalam tingkat intelektual, keindahan, teknologi, dan spiritual.
Istilah peradaban dalam bahasa inggris disebut civilization. Istilah peradaban sering dipakaii untuk menunjukan pendapat dan penilaian kita terhadap perkembangan kebudayaan
Pada waktu perkembangan kebudayaan mencapai puncaknya terwujud:
Unsur-unsur budaya yang bersifat halus, indah, tinggi, sopan, luhur dan sebagainya. maka masyarakat pemilik kebudayaan tersebut dikatakan telah memiliki peradaban yang tinggi.
Maka istilah peradaban sering dipakai untuk hasil-hasil kebudayaan seperti : kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi, adat sopan santun srta pergaulan. selain itu juga kepandaian menulis, orgganisasi bernegara serta masyarakat kota yang maju dan kompleks. Peradaban memiliki kaitan erat dengan kebudayaan. Kebudayaan hakikatnya adalah hasil cipta karsa dan rasa manusia.
-     Kemampuan cipta (aqal) manusia menghasilkan ilmu pengetahuan
-     Kemampuan rasa manusia melalui alat-alat inderanya menghasilkan beragam barang seni dan bentuk-bentuk kesenian
-     Kemampuan karsa manusia menghendaki kesempurnaan, kemulian dan kebahagiaan sehingga menghasilkan berbagai aktivitas hidup nmanusia untuk memenuhi kebutuhannya.

Hasil atau produk kebudayaan manusia inilah yang menghasilkan peradaban
Setiap masyrakat atau bangsa dimanapun selalu berkebudayaan, tetapi tidak  semuanya memiliki peradaban, peradaban merupakan tahaptertentu dari kebudayaan masyarakat tertentu yang telah telah mencapai kemajuan tertentu yang dicirikan oleh tingkat ilmuu pengetahuan, teknologi dan dan seni yang telah maju
Tingkat rendahnya peradaban suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh : kemajuan teknologi, ilmu pengetahui, tingkat pendidikan
Kemampuan teknologi menjadikan bangsa itu dianggap lebih maju dari bangsa-bangsa lain pada zamannya kemajuan teknologi bisa dilihat dari insfrastruktur bangunan, saran yang dibuat, lembaga yang dibentuk dll. Peradaban ditentukan pula oleh tingkat pendidikan salah satu ciri yang penting dalam definisi peradaban adalah kebudayaan (cultured). orang yang cultured adalah juga yang lettered artinya melek huruf. orang yang cultured adalah mampu menghayati dan memahami hasil kebudayaan adiluhung yang hanya bisa didapatkan dengan pendidikan yang tarap tinggi. bangsa yang beradab adalah bangsa yang terdidik.
Manusia sebagai mahlik yang beradab dan masyarakat adab
Manusia adalah mahluk yang berabad sebab dianugerahu harkat, martabat serta potensi kemanusiaan yang tinggi. dalam perkembangannya bisa jatuh dalam perilaku kebiadaban karena tidak mampu menyeimbangkan atau mengendalikan cipta, rasa dan karsa yang dimilikinya manusia tersebut telah melanggar hakikat kemanusiaan
Catatan unik
-     Manusia memiliki padanan istilah yang dikenakan dengan masyarakat madani atau masyarakat sipil (civil society).(nurcholis madjid)
-     Masyarakat beradab atau berkeadaban
-     Masyarakat madani (masyarakat yang teratur dan beradab)
-     Peradaban hanya terwujud dalam masyarakat eratur.
Wujud peradaban moral
1.      nilai-nilai dalam masyarakan dalam hubungannya dengan kesusilaan
2.      norma : aturan, ukuran atau pedoman yang dipergunakan dalam menentukan sesuatu benar atauu salah, baik atau buruk.
3.      etika : nilai-nilai dan norma moral tentang apa yang baik dan buruk yang menjdi pegangan dalam mengatur tingkah laku manusia. bisa juga diartikan sebagai etiket, sopan santun
4.      estetika : berhubngan dengan segala sesuatu yang tercakup dalam keindahan, mencakup kesatuan (unity), keselarasan (balaance), dan kebaikan (contras).


Peradaban
Perkembngan kebudayaan yang telah mendapat tingkat tertentu yang diperoleh manusia pendukungnyataraf kebudayaan yang telah mencapai tingkat tertentu tercermin pada pendukungnya yang dikatakan sebagai beradab atau mencapai peradaban yang tinggi. Jadi evolusi kebudayaan bisa mencapai sampai pada taraf tinggi yaitu peradaban
Peradaban lahir sebagai respon (tanggapan) yang dengan segenap daya upaya dan akalnya menghadapi, menaklukan dan mengolah alam sebagai tantangan (challenge) guna mencukupi kebutuhan dan melestarikan kelangsungan hidupnya. penerapan teknologi itu bertujuan untuk memudahkan kerja manusia agar meningkatkan efisiensi dan produktifitas.
Gelombang perubahan peradaban manusia mengalami 3 gelombang :
1.      gelombang I peradaban teknologi pertanian berlangsung mulai 800 SM-1500M
2.      gelombang II, peradaban teknologi industri berlangsung mulai 1500M-1970M
3.      gelombang III peradaban informasi berlangsung mulai 1970M-sekarang

Gelombang I ( the first wave revolusi hijau) dalam gelombang ini manusia menemukan dan menerapkan teknologi pertanian manusia cenderung bertempat tinggal di suatu tempat yang kemudian menumbuhkan desa.
Gelombang II revolusi industri (1700-1970)
1712 : penemu mesin uap ditemukan mesin-mesin bergerak cepat dan ban berjalan. mesin-mesin dapat terdengar dan melihat setajam pancaindera. lahir macam-macam mesin baru yang akhirnya dikoordinir dengan rapi menjadi pabrik. penggunaan mesin industri telah memajukan kesejahteraan dan kemakmuran bangsa eropa
Gelombang III revolusi informasi ditandai dengan kemajuan teknologi informasi yang memudahkan manusia untuk berkomunikasi dalam berbagai bidang
Gelombang III terjadi dengan kamajuan teknologi dalam bidang
1.      komunikasi dan data prosesing
2.      penerbangan dan angkasa luar
3.      energi alternatif dan energi yang dapat diperbarui
4.      terjadinya urbanisasi yang disebabkan oleh kemajuan teknologi komunikasi dan transportasi
Gelombang III melahirkan suatu masyarakat dunia yang dikenal dengan THE GLOBAL VILLAGE (kampung global) diperkirakan puncaknya pada 10-20 tahun mendatang (sekarang ya...jamannya facebook)