BAB I
Pendahuluan
1.1 Latarbelakang
Di
Indonesia khususnya di Ibu kota DKI JAKARTA yang merupakan pusat dari segala
aktivitas baik ekonomi, politik maupun lifestyle. Itulah Jakarta dengan segala
macam rupa masalah yang ada di dalam nya terutama masalah yang terjadi pada
kehidupan masyarakatnya baik dari perilaku sampai kehidupan seksual nya.
Manusia diciptakan oleh sang PENCIPTA ada yang berjenis laki-laki dan wanita.
Mereka hidup di dunia ini untuk mencari pasangan tetapi banyak di antar mereka
yang mencari pasangan hidupnya tidak lawan jenis melainkan sesama jenis. Itu
lah yang dinamakan penyimpangan seksual, penyimpangan seksual merupakan
penyimapangan yang terjadi pada seseorang yang di sebabkan oleh beberapa factor
baik dari dalam dirinya ataupun dari lingkungan sekitar, nah saya selaku penulis
dalam makalah ini akan membahas tentang penyimpangan seksual yang terjadi di
Indonesia. Mulai dari apa penyebab seseorang melakukan hal tersebut hingga
sampa dampak apa yang terjadi jika seseorang terlibat dalam kasus penyimpangan
seksual. Tetapi makalah ini saya buat tidak hanya semata mata memberikan
sedikit informasi melainkan akan memberikan solusi dari permasalahan ini.
1.2 Rumusan Masalah
A. Apa sieh yang
dimaksud dengan HOMOSEKSUAL?
B. Faktor-faktor apa saja yang
menyebabkan seseorang melakukan tindakan penyimpangan seksual?
C. Dampak apa yang terjadi dari
tindakan penyimpangan seksual?
1.3 Tujuan
Tujuan penulis membuat
makalah ini adalah
- Agar masyarakat mengetahui apa sieh penyimpangan seksual itu?
- Agar masyarakat mengetahui dampak apa yang terjadi jika sesorang termasuk kedalam orang yang melakukan tindakan penyimpangan seksual?
- Agar masyarakat mengetahui bagaimana caranya agar seseorang yang sudah terjerumus kedalam perilaku tersebut bisa kembali normal, dan tidak menjauhi orang yang seperti tersebut
BAB II
ISI
2.1 Penyimpangan seks
Yang perlu kamu tahu tentang Homoseksual...
Seringkali dalam masyarakat terdapat pengetahuan kalau perilaku seks, khususnya yang tidak sesuai dengan norma agama, norma hukum, atau norma susila, yang dilakukan oleh remaja, dikatakan sebagai penyimpangan atau kelainan seksual, tapi secara psikologi pengertian itu tidak selamanya benar. Karena pengertian secara luas tingkah laku seksual itu sendiri, adalah, segala perilaku yang didasari oleh dorongan seks.
Seringkali dalam masyarakat terdapat pengetahuan kalau perilaku seks, khususnya yang tidak sesuai dengan norma agama, norma hukum, atau norma susila, yang dilakukan oleh remaja, dikatakan sebagai penyimpangan atau kelainan seksual, tapi secara psikologi pengertian itu tidak selamanya benar. Karena pengertian secara luas tingkah laku seksual itu sendiri, adalah, segala perilaku yang didasari oleh dorongan seks.
Ada dua jenis perilaku seks, yaitu perilaku yang
dilakukan sendiri, seperti masturbasi, fantasi seksual, membaca/ melihat bacaan
porno, dll, serta perilaku seksual yang dilakukan dengan orang lain, seperti
berpegangan tangan, berciuman, bercumbu berat hingga berhubungan intim.
Penyimpangan seks, yang kaya gimana sih ?
Dalam tinjauan psikologis proses tingkah laku yang lazim terdiri dari menyukai orang lain, timbulnya gairah, diikuti dengan tercapainya puncak kepuasan seksual atau orgasme dan diakhiri dengan tahap pemulihan (resolusi). Di dalam perkawinan, semua proses hubungan seks akan terpenuhi, sehingga tidak diragukan lagi kenormalannya berdasarkan norma psikologi. Bahkan masturbasi dan mimpi basah juga memenuhi semua proses untuk sampai pada puncak kepuasan seksual. Semua proses ini bukanlah merupakan kelainan atau penyimpangan. Pada usia remaja masih terbatas sekali kesempatan (atau bahkan belum ada) untuk mendapatkan pasangan atau penyaluran untuk bertingkah laku seksual atau melakukan hubungan seks untuk mendapatkan kepuasan. Jadi sebagai pernyaluran hasrat seksual mereka, remaja melakukan masturbasi, dan memang jika terlalu lama tidak mengalami orgasme, remaja itu secara alamiah akan mengalami mimpi basah. Jadi masturbasi dan mimpi basah masih dipandang sebagai perilaku normal dari tinjauan psikologis.
Penyimpangan seks, yang kaya gimana sih ?
Dalam tinjauan psikologis proses tingkah laku yang lazim terdiri dari menyukai orang lain, timbulnya gairah, diikuti dengan tercapainya puncak kepuasan seksual atau orgasme dan diakhiri dengan tahap pemulihan (resolusi). Di dalam perkawinan, semua proses hubungan seks akan terpenuhi, sehingga tidak diragukan lagi kenormalannya berdasarkan norma psikologi. Bahkan masturbasi dan mimpi basah juga memenuhi semua proses untuk sampai pada puncak kepuasan seksual. Semua proses ini bukanlah merupakan kelainan atau penyimpangan. Pada usia remaja masih terbatas sekali kesempatan (atau bahkan belum ada) untuk mendapatkan pasangan atau penyaluran untuk bertingkah laku seksual atau melakukan hubungan seks untuk mendapatkan kepuasan. Jadi sebagai pernyaluran hasrat seksual mereka, remaja melakukan masturbasi, dan memang jika terlalu lama tidak mengalami orgasme, remaja itu secara alamiah akan mengalami mimpi basah. Jadi masturbasi dan mimpi basah masih dipandang sebagai perilaku normal dari tinjauan psikologis.
Pengertian normal secara psikologi tidak sama dengan
normal dalam ukuran norma (agama, sosial, dan budaya).
Ketertarikan terhadap lawan jenis merupakan hal yang normal bahkan akan tidak wajar kalo sampe diantara kalian tidak merasakan adanya kecocokan pas berpapasan dengan labaan atau wanita yang menurut selera kalian ,apalagi kalo kalian udah nyampe atau bahkan lewat usia pubertas masih belom merasakan tadi, itu patut dicurigai kali-kali aja kalian mengalami ketertarikan yang nggak sama dengan teman-teman seusia kalian , nah hal itu lah yang dikategorikan menyimpang dari ketertarikan seksualitas yang tidak pada umumnya alias abnormal, apalagi bagi mereka yang justru lebih tertarik dengan sesama jenis atau lebih dikenal dengan Homoseksual Tapi kalo di negeri barat sih(bahkan WHO sekalipun buat konvensi) bahwa gay atau lesbian bukan merupakan abnormalitas dalam perilaku seksual alias bukan dianggap sebagai kelainan seksual tapi sudah dianggap golongan homoseksual tersebut berada dalam sebuah masyarakat bahkan disahkan untuk menikah. Tetapi karena kita hidup dalam kultur timur yang masih menjunjung norma-norma, apalagi yang berkaitan dengan aspek seksualitas, homoseksual belum dapat diterima sebagai sebuah perilaku seksual yang normal.
Ketertarikan terhadap lawan jenis merupakan hal yang normal bahkan akan tidak wajar kalo sampe diantara kalian tidak merasakan adanya kecocokan pas berpapasan dengan labaan atau wanita yang menurut selera kalian ,apalagi kalo kalian udah nyampe atau bahkan lewat usia pubertas masih belom merasakan tadi, itu patut dicurigai kali-kali aja kalian mengalami ketertarikan yang nggak sama dengan teman-teman seusia kalian , nah hal itu lah yang dikategorikan menyimpang dari ketertarikan seksualitas yang tidak pada umumnya alias abnormal, apalagi bagi mereka yang justru lebih tertarik dengan sesama jenis atau lebih dikenal dengan Homoseksual Tapi kalo di negeri barat sih(bahkan WHO sekalipun buat konvensi) bahwa gay atau lesbian bukan merupakan abnormalitas dalam perilaku seksual alias bukan dianggap sebagai kelainan seksual tapi sudah dianggap golongan homoseksual tersebut berada dalam sebuah masyarakat bahkan disahkan untuk menikah. Tetapi karena kita hidup dalam kultur timur yang masih menjunjung norma-norma, apalagi yang berkaitan dengan aspek seksualitas, homoseksual belum dapat diterima sebagai sebuah perilaku seksual yang normal.
2.2 Pengertian HOMOSEKSUAL
Terminology/definisi homoseksual tidak hanya
diberlakukan buat cowok, sebenernya cewek yang hanya syaring terhadap sesamanya
juga termasuk dalam kategori Homoseksual, tetapi di masyarakat umum istilah lesbianisme
lebih dikenal untuk cewek yang suka sama cewek. Padahal arti Homo sendiri
berarti sama, sejenis atau satu golongan. Berarti homoseksual adalah orang yang merasakan atau hanya tertarik dengan
jenis kelamin yang sama, kalo cewek seneng sama cewek, terus cowok seneng sama
cowok juga. Lesbianisme dalam batas-batas tertentu dianggap sebagai deviasi
seksual, misalnya yang dilakukan di asrama-asrama putri atau rumah penjara,
karena keadaan yang mendorong pelaku-pelakunya untuk berbuat demikian. Dalam
keadaan normal mereka tidak melakukannya lagi. Dan mereka dapat dimasukkan ke
dalam golongan lesbian pasif dan dapat terikat dalam pernikahan. Namun demikian
banyak diantara mereka yang menunjukkan sikap dingin (frigid) dalam hubungan
heteroseksual(perempuan -lelaki). Lesbian yang aktif tidak akan menikah, akan
tetapi hanya pasangan yang sejenis kelaminnya saja.
Frekuensi lesbianisme cukup tinggi, menurut Jeffcoate
kira-kira 25% dan menurut Kinsey dkk kira-kira 28%. Homoseksualitas Pria( kaum
gay)
Apa yang diuraikan bagi lesbianisme berlaku pula bagi homoseksualitas pada pasangan pria dengan pria. Cara pemuasan seksual sedikit berbeda, dimana seorang pria homoseksual dapat mencari obyek mangsanya diantara pria-pria yang tidak bertendensi homoseksual, bahkan diantaranya anak-anak dibawah umur, dengan rayuan-rayuan, janji-janji dan imbalan-imbalan material. Diantara mereka ada yang memutuskan untuk menikah ( cara ini ditempuh untuk menghindarkan imej negatif masyarakat pada dirinya)dan dikaruniai beberapa anak dan kemudian keinginannya untuk memuaskan diri secara homoseksual hilang. Akan tetapi ada pula diantara mereka yang secara tersembunyi masih melakukan hubungan homoseksual, karena pada dasarnya mereka termasuk dalam biseksual. Sering mereka menunjukkan gejala-gejala transvitisme, yaitu mengenakan pakaian wanita atau bermasturbasi sambil mengkhayalkan sedang bermesraan dengan seorang pria.
Apa yang diuraikan bagi lesbianisme berlaku pula bagi homoseksualitas pada pasangan pria dengan pria. Cara pemuasan seksual sedikit berbeda, dimana seorang pria homoseksual dapat mencari obyek mangsanya diantara pria-pria yang tidak bertendensi homoseksual, bahkan diantaranya anak-anak dibawah umur, dengan rayuan-rayuan, janji-janji dan imbalan-imbalan material. Diantara mereka ada yang memutuskan untuk menikah ( cara ini ditempuh untuk menghindarkan imej negatif masyarakat pada dirinya)dan dikaruniai beberapa anak dan kemudian keinginannya untuk memuaskan diri secara homoseksual hilang. Akan tetapi ada pula diantara mereka yang secara tersembunyi masih melakukan hubungan homoseksual, karena pada dasarnya mereka termasuk dalam biseksual. Sering mereka menunjukkan gejala-gejala transvitisme, yaitu mengenakan pakaian wanita atau bermasturbasi sambil mengkhayalkan sedang bermesraan dengan seorang pria.
2.3 Faktor penyebab HOMOSEKSUAL
Dari sekian banyak faktor penyebab Homoseksualitas, faktor sosial atau pergaulan merupakan
faktor terbesar yang menjadi penyebab homoseksual, sekali pernah merasakan
hubungan seksual (seperti sodomi misalnya), terus jadi ketularan walaupun tidak
sepenuhnya gay tapi faktor ini juga bisa menyebabkan Biseksual, jadi
Ke-lawan jenis ok ke-sesama jenis tidak masalah, waaah, yang ini nih yang
masalah apalagi kalo udah jadi habit dan gonta-ganti pasangan. Kemudian Faktor penyebab kedua adalah faktor trauma
atau korban perkosaan pada masa kecil, dari beberapa kasus yang pernah
masuk ke CMM, hampir ditemukan kesamaan latar belakang riwayat pada mereka yang
mengalami homoseksualitas menceritakan bahwa mereka pernah disiksa atau
memiliki ayah yang suka menyiksa, atau pernah diperkosa oleh orang-orang
terdekat.
Mereka yang menjadi homo dari faktor ini biasanya
menyadari kalo mereka tidak semestinya menyukai sesama jenisnya, tetapi dari
sesama jenisnya misalnya dalam hal ini ibu dapat memberikan perlindungan atau
orang yang tidak memberikan kekerasan fisik atau karena memendam kebencian yang
dalam secara terus menerus di alam bawah sadarnya pada ayah maka ia tumbuh
menjadi seorang homo, terus untuk mereka yang pernah diperkosa, dengan mereka
menjadi homo dikarenakan mereka membalas dendam kepada orang lain dengan
menjadi atau berperilaku homo. Kebanyakan dari kasus trauma masa kecil atau
diperkosa ini dapat recover tetapi memerlukan penanganan atau therapy dari
psikolog yang emang bisa nanganin kasus-kasus seperti ini dan memakan waktu
yang ennggak sebentar.
Faktor terkecil
penyebab Homoseks
terakhir adalah faktor penyebab dari herediter atau keturunan alias bawaan,dimana secara rootedness atau garis keturunan ada buyutnya yang punya riwayat homo kasus homoseksualitas. Terus perlu ditekankan bahwa yang disebabkan oleh faktor ini, menduduki peringkat terakhir peneyebab terjadinya homoseksualitas, karena prosesnya genetis sich, jadi ada bayi yang terlahir dengan susunan kromosom yang nggak pada umumnya, kalo cewe XX tapi terlahir dengan alat kelamin seperti cowo,yang diasumsikan penis ternyata itu adalah klitoris, terus ada juga yang secara fisik dia bayi cowok tapi susunan kromosomnya XY, tapi struktur fisik genitalianya(alat kelaminnya)nggak normal segede cabe atau bahkan nggak punya penis hal ini sangat kasuistik atau jarang-jarang banget terjadi.
terakhir adalah faktor penyebab dari herediter atau keturunan alias bawaan,dimana secara rootedness atau garis keturunan ada buyutnya yang punya riwayat homo kasus homoseksualitas. Terus perlu ditekankan bahwa yang disebabkan oleh faktor ini, menduduki peringkat terakhir peneyebab terjadinya homoseksualitas, karena prosesnya genetis sich, jadi ada bayi yang terlahir dengan susunan kromosom yang nggak pada umumnya, kalo cewe XX tapi terlahir dengan alat kelamin seperti cowo,yang diasumsikan penis ternyata itu adalah klitoris, terus ada juga yang secara fisik dia bayi cowok tapi susunan kromosomnya XY, tapi struktur fisik genitalianya(alat kelaminnya)nggak normal segede cabe atau bahkan nggak punya penis hal ini sangat kasuistik atau jarang-jarang banget terjadi.
2.4 Hal yang di hadapi jika teman Anda mengalaminya
• Jangan panik, yang terpenting jangan dijauhi apalagi disebarkan
sama temen-temen kamu kalo dia itu Gay atau lesbian,buat dia percaya untuk bisa
curhat (atau beri ia informasi ke tempat atau sumber informasi yang dapat
dipercaya, karena kalo kamu sendiri kan belum well informed dalam hal seperti
ini kan?) sama kamu agar mudah di bawa atau diajak ke psikolog atau psikiater
kalo mereka merasa tersiksa dengan keadaannya tersebut, karena hal ini terjadi
bukan atas kemauan mereka kecuali buat mereka yang salah gaul atau menganut
budaya alternatif ( itu tuh nggak penting jenis kelamin yang penting kasih
sayangnya).
• Kalo emang kamu udah tau bahwa dia gay atau lesbian bertemen biasa aja, yang terpenting kamu bisa memagari diri untuk menghindari kondisi-kondisi yang memungkinkan hal yang tidak diinginkan terjadi.Tidak perlu dijauhin karena mereka nantinya merasa tidak diterima dan terasing di lingkungan atau bahkan keluarganya sendiri. Toh mereka juga manusia biasa seperti kita yang butuh diterima oleh lingkungannya?
Menghindari timbulnya
perilaku Homoseksualitas, bisa gak???
Bisa banget, antara lain:
Bisa banget, antara lain:
• Bila kamu menghadapi suatu permasalahan, apapun bentuknya apalagi kalo sampai menimbulkan kesan trauma buat kamu, bicarakan segera dengan orang yang kamu percaya, jangan sampe kamu curhat ke orang yang salah yang bisa memanfaatkan kamu.
• Hindari media atau informasi yang menyesatkan, boleh cukup untuk tahu aja, tapi susah banget kalo udah nagih.
• Pinter-pinter bawa diri dalam lingkungan apapun, biasanya ajakan-ajakan berhubungan seksual dari para gay atau lesbian yang tidak bertanggungjawab adalah mereka yang sering mengiming-imingi mangsanya barang-barang atau berkaitan dengan duit, diajak jalan dan lain-lain,. tahan rayuan manis yang menggoda ya.
• Kalo ke tempat-tempat rame jaga-jaga tuh gelas minuman kamu,jangan cari gratisan aja kalo ujung-ujungnya fatal. Biasanya penyebab homoseksual disebabkan oleh hal-hal yang gak kamu duga ,siapa coba yang nggak nolak ditraktir.
• Bekali diri dengan tehnik beladiri atau tehnik perlindungan diri seperti menghindari berjalan di tempat sepi malem-malem, siaga terhadap orang yang nggak dikenal tapi ramah, soalnya ada lho kasus cowok-cowok gede yang diperkosa
• Waspada sama sentuhan atau bahkan lirikan dari sesama jenis yang gak normal(misalnya di daerah yang dekat dengan atau bahkan pada alat vital kamu)Ini sering banget terjadi di bus atau kendaraan terutama dalam kodisi fully book, jangan ragu-ragu untuk marah atau bahkan teriak,biasanya para pelaku ini jadi ciut kalo kita tegas atau berani
.
• Kalo kamu merasa bahwa kamu pengen terbebas atau tersiksa dengan keadaan kamu tersebut datang dan konsultasikan ke orang atau tempat yang kompeten yang kamu percaya. Perilaku seksual ini udah terjadi sejak jaman Nabi Luth, sampe saat ini.
Tuhan ciptain malem-siang seperti juga Ia menciptakan Perempuan dan laki-laki,ngebayangin ngga kalo sepanjang hari kita malam terus atau siang melulu......
Pernah sih siang-siang kita ngerasain kaya malem tapinya cuma sebentar yaitu pas gerhana matahari, tapi hal itu nggak berlangsung lama.
• Kalo kamu merasa bahwa kamu pengen terbebas atau tersiksa dengan keadaan kamu tersebut datang dan konsultasikan ke orang atau tempat yang kompeten yang kamu percaya. Perilaku seksual ini udah terjadi sejak jaman Nabi Luth, sampe saat ini.
Tuhan ciptain malem-siang seperti juga Ia menciptakan Perempuan dan laki-laki,ngebayangin ngga kalo sepanjang hari kita malam terus atau siang melulu......
Pernah sih siang-siang kita ngerasain kaya malem tapinya cuma sebentar yaitu pas gerhana matahari, tapi hal itu nggak berlangsung lama.
2.5 Peringkat Homoseksual
Terdapat
beberapa peringkat homoseksual:
- TERAHASIA
Juga dikenali sebagai CLOSET. Bermula sebagai ‘Homoseksual
Sulit’.Individu homoseksual yang menjalani kehidupannya dengan berpura-pura
seperti orang lain, tidak bahagia dan tertekan oleh polisi sosial yang diterima oleh masyarakat.
Individu homoseksual ini mencoba menyesuaikan diri (accommodate) dengan
norma-norma masyarakat dalam masa yang sama melakukan kegiatan homoseksual
secara rahsia.
- PENDEDAHAN AWAL
Pernyertaan dan eksperesi diri kepada masyarakat. Individu ini
memberi respon terhadap masyarakat heteroseksual
dengan menonjolkan kehidupan homoseksual. Menerima hakikat bahwa diri lebih
berminat kepada kaum sejenis.
- PERKONGSIAN
1. Tahap
Perkongsian Pertama
Kemampuan untuk berkongsi perasaan sebagai homoseksual pada keluarga
dan rekan-rekan. Mewujudkan perhubungan yang lebih stabil dan berjangka
sederhana atau panjang
2. Tahap Perkongsian
Kedua
Menilai secara terperinci akan kebaikan dan keburukan perkongsian
secara terbuka. Bersedia untuk menerima sembarang akibat. Apabila diterima, ini
akan membina percaya diri dan memberi kesan positif dan sekira sebaliknya. Ia
akan memberi kesan yang negatif.
- KOMUNITI HOMOSEKSUAL
Kelompok homoseksual akan berkumpul sesama sendiri dan membentuk
sebuah masyarakat yang mahu menerima mereka seadanya. Di sini mereka diterima,
diperlakukan seadilnya dan berkongsi bersama-sama pengalaman dan memahami
antara satu sama lain.
2.6 Perspektif Masyarakat
Keruntuhan Moral dan Tamadun
·
Memusnahkan kekuatan moral masyarakat
Penekanan diberikan pada golongan homoseksual yang
melakukan hubungan seksual di luar pikiran. Dipercayai aktifitas sedemikian
mencacatkan peraturan budaya dan
kesatuan masyarakat
·
Tidak perlu diberi hak-hak istimewa
Golongan ini sering dikaitkan dengan sesuatu yang tidak
normal, berkaitan dengan tingkah laku syaitan dan tidak layak menerima apa-apa
hak dari masyarakat. Mereka sering dipinggirkan tanpa penjelasan yang kukuh
·
Mencerminkan kemunduran masyarakat
Apabila masyarakat menjadi terlalu terbuka, segala
perbuatan yang di luar pikiran manusia akan timbul dan ini menjadi faktor
penggalak pada keruntuhan peraturan masyarakat. Masalah keruntuhan akhlak akan
lebih leluasa.
·
Pembunuh institusi kekeluargaan
Masyarakat akan menjadi tidak sehat dan unsur-unsur
negatif akan disalurkan dalam institusi kekeluargaan homoseksual. Ini mengurangi
populasi peraturan dalam masyarakat.
Penyakit Wabak
·
Penyakit Sosial
Mereka dipertanggung jawabkan terhadap gejala kurang sehat dan berbagai
masalah kesehatan seperti AIDS dan STD. Walaupun terjangkit AIDS dan STD
disebabkan oleh berbagai faktor, tetapi golongan homoseksual sering dijadikan
penyebab utama.
Diskriminasi
Sering dianak tirikan dalam berbagai aspek.
Budaya: Kegiatan harian
(walaupun sama seperti orang lain) tidak dapat diterima oleh masyarakat.
Dianggap janggal setiap kali melakukan sesuatu tugas walau tidak berkaitan dengan
identitas homoseksual atau hetroseksual
Sosial : Dianggap
sebagai ‘orang asing’ dan tidak mendapat layanan seperti orang lain sering
dilihat sebagai ‘pelik’ dan tidak dapat diterima dalam kegiatan luar. Tidak
ramai golongan homoseksual yang memegang jabatan tinggi di mana-mana jabatan,
yang berani untuk menonjolkan diri pada masyarakat, yang mampu pertahankan
kelebihan yang ada pada diri dan sebagainya. Disebabkan pandangan masyarakat,
kebolehan dan kelebihan yang ada pada diri mereka tidak diiktiraf.
BAB III
Penutup
3.1 Kesimpulan
Jadi
inti atau kesimpulan dari makalah saya ini adalah
- Bahwa HOMOSEKSUAL itu adalah seseorang yang merasakan atau hanya tertarik dengan jenis kelamin yang sama atau sesame jenis, kalo cewek seneng sama cewek, terus cowok seneng sama cowok juga.
- Faktor – factor yang menyebabkan seseorang Homoseksual :
1. Faktor sosial atau pergaulan merupakan faktor terbesar yang menjadi
penyebab homoseksual, sekali pernah merasakan hubungan seksual (seperti sodomi
misalnya), terus jadi ketularan walaupun tidak sepenuhnya gay.
2. Faktor trauma atau korban perkosaan pada masa kecil.
3. Faktor penyebab dari herediter atau keturunan alias bawaan,dimana
secara rootedness atau garis keturunan ada buyutnya yang punya riwayat homo
kasus homoseksualitas.
- Dampak yang ter jadi akibat perilaku penyimpangan seksual adalah menurut sebuah riset tingkat pengidap penyakit HIV/AIDS itu disebabkan oleh perilaku penimpangan seksual seperti homoseksual atau hubungan sesame jenis, selanjutnya akibatnya lain dari homoseksual yaitu apabila seseorang sudah merasa nyaman sama orang tersebut maka apabila pasangan nya mau insaf maka si satunya lagi tidak memberikan izin atau dengan kata lain, segala cara akan dikerahkan agar identitas nya tidak terbongkar. Baik dengan cara di bunuh ataupun akan diteror secara menurus sehingga mengakibatkan seseorang tersebut despresi.
3.2 SARAN dan KRITIK
Saran
saya sebagai sesame makhluk ciptaan tuhan apabila teman kalian mempunyai
perilaku menyimpang sebaiknya orang tersebut jangan di jauhi atau pun di
kucilkan. Tetapi sebaiknya kita memberikan motivasi agar seseorang tersebut
kembali lagi ke seperti semula. Selanjutnya apabila anda di ajak untuk
melakukan perilaku menyimpang sebaiknya Anda menolaknya secara baik-baik agar
orang tersebut tidak merasa marah akibat penolakan yang dilakukan oleh Anda.
Karena biasanya orang-orang seperti itu akan melakukan banyak cara demi
membalas perkataan yang anda yang telah membuat hati mereka hancur.
Kritik
saya selaku pembuat makalah sebenernya apa enak nya sieh menjadi seseorang yang
menyukai sesama jenis. toh allah juga sudah memberi setiap manusia pasangannya
masing-masing yang tentunya lawan jenis. Terus apabila kalo kalian meresa diri
atau fisik kalian kurang sebaiknya jangan dijadikan suatu momok melainkan kita
harus lebih mencari lagi apa aja kelebihan yang kita punya yang orang lain
tidak punya agar kita toh juga bisa bangga akan diri kita.
DAFTAR PUSTAKA
- http://ms.wikipedia.org/wiki/Homoseks
- http://www.inilah.com/berita/2008/03/02/15225/ancaman-perilaku-homoseksual/
- http://www.diffy.com/cmm/artikel_penyimpangan1.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar